Sunday, July 24, 2011

Gold Essay

Bagaimana caranya menjaga agar langkah terus tercipta saat yang kau inginkan hanya duduk diam mengamati bayangannya ?

Bagaimana kau menggambarkan hati yang membuncah sedang pensilmu,warna-warnamu kau rasa tak cukup pantas menjadi saksi sejarah yang tengah bergulir ?

Bagaimana rasanya bangun dan dihujani hadiah terindah pertama pagi;ingatan tentang nya ?

Bagaimana rasanya mengabaikan ? mengabaikan esok yang tak pasti ?

Bagaimana menemukan keberanian untuk mengantar persembahan, dengan satu harapan kau dianggap ada karena kehadiranmu,bukan persembahanmu ?

Bagaimana mengulang kelegaan yang kau rasa, sesaat setelah ribuan kata berlalu,merasakan setiap tawanya seiring dengan detik yang kalian habiskan ?

Bagaimana rasanya enggan berfikir,enggan menyimpulkan,karena bukankah kedamaian seperti ini sudah cukup membuat mu tidur setelah mendoakannya terlebih dahulu ?

Bagaimana mungkin kau terbiasa mendengar lagu yang ia suka ?

Bagaimana menggambarkan kata ‘’sabar” yang kau ucapkan padanya saat ia terluka sedang pelukanmu tak tahan lagi bersembunyi,menanti untuk didekapnya,lebih erat ?

No comments:

Post a Comment