Monday, October 31, 2011

#papua


"Bentuk kekerasan terburuk yang dialami oleh masyarakat Papua bukan pelanggaran HAM, 
tetapi kemiskinan dan pemiskinan."





*gambar diambil dari http://matanews.com/wp-content/uploads/Papua2.jpg

Wednesday, October 12, 2011

episode.

Aku tidak ingat hari apa itu, hari dimana aku menyerah, membiarkan imajiku tentangmu menjajah seluruh ruang kemerdekaanku, telak, tanpa ampun. Sejak hari itu pula aku punya kesibukan tetap. Menyapamu. Kau selalu penasaran, kan ? Tentang keseharianku yang harus kita akui memang sangat datar. Tapi andai kau tau, penasaranmu itu belum cukup tangguh untuk menembus benteng yang mungkin kelak melukai kita berdua. Kita berdua yang selama ini berlindung dibalik tembok-tembok tua persekawanan.

Kalian memang rentan terhadap kebosanan. Dan sesuatu yang disebut cinta tak jarang menjadi layak dipersalahkan. Aku pun begitu. Hanya saja kebosananku bukan karena kau tak juga bisa kudekap. Bukan juga karena kau yang mudah dikagumi oleh berjuta lelaki. Aku bosan menunggu hari ulang tahunnmu yang masih sangat lama. Aku bosan menunggu hari raya kaummu. Aku bosan menunggu hari ulang tahun ayahmu, ibumu, atau adikmu. Aku bosan menunggu semua momentum itu. Aku bosan berpikir hanya pada momen itu lah aku layak menjadi pria yang menghadirkan senyum diwajahmu. Aku bosan menolak untuk berharap suatu hari engkau pasti bersedih dan kau segera tau kemana kau harus bersandar. 

Kebosanan ini juga yang membuatku berpikir, kenapa aku memilihmu. Tidak bisa tidak, aku butuh alasan itu. Ketika jemarimu tak juga bisa kugenggam, aku hanya berharap aku bisa menggenggam alasan. 

Malam selalu mendamaikan apa yang dimulai pagi. Lalu mungkin beginilah kira-kira :

Aku mencintaimu tanpa perlu alasan apapun agar mencintaimu menjadi sesuatu layak atau tidak. Aku mendedikasikan hidupku tanpa perlu tahu kau layak mendapatkannya atau tidak, atau bahkan kau layak menyadarinya atau tidak.

Dan karena kamu akan selalu padu bersanding dengan biru langitku.